Translate

Sentuhan Sederhana Untuk Rumah Terkesan Vintage

18.25

Hola Bellezas...

Sudah lama sekali saya tidak menulis. Yah maklum, bumilnya lagi suka nge-craft daripada nulis. Pada postingan kali ini, saya nggak bahas tentang kecantikan dulu. Saya ingin share tentang rumah impian saya. Kenapa tiba-tiba ngomongin rumah? Ya, karena saya udah kebelet ingin punya rumah sendiri. Wkwkwk. Keinginan banyak orang sih ini sebenarnya, selain, tentu saja, rumah merupakan kebutuhan primer manusia.

Bagi saya, rumah bukan sekedar tempat tinggal atau beristirahat. Di dalam rumah kita akan berinteraksi dengan orang-orang yang kita sayangi. Rumah harus bersih dan nyaman agar kita betah berada di dalamnya. Rumah yang saya idamkan nggak muluk-muluk kok, bukan rumah ala-ala kastil atau istana yang ada di dongeng. Saya hanya menginginkan rumah kecil, sederhana, dengan banyak jendela besar. Mengapa? Karena rumah yang kecil lebih mudah dirawat dan dibersihkan sendiri, serta dengan jendela besar memudahkan cahaya matahari dan udara dari luar masuk ke dalam rumah. Untuk desain interiornya saya menginginkan bergaya english shabby chic. Ya, seperti rumah yang ada di film Conjuring 2 itu lohhh.. Soalnya saya sangat menggemari floral pattern, jauh sebelum tren shabby chic ini menjamur di Indonesia.


Itu kalau keinginan saya. Lain dengan keinginan suami saya yang lebih suka rumah bergaya industrial yang memanfaatkan barang-barang recycle untuk furniture dan dekorasi rumah. Saya dan suami sama-sama menyukai sesuatu yang handmade. Kalau bisa bikin sendiri, ngapain beli? Tapi sayangnya suami saya sibuk sekali, sehingga dia hanya bisa memandangi timbunan kayu-kayu palet, drum-drum bekas, bor, dan alat-alat pertukangan lainnya di rumah. Semoga suatu saat nanti dia punya waktu untuk mengerjakan furniture idamannya itu. Nah, walaupun selera interior rumah kami berbeda, namun suami saya tidak keberatan mengkombinasikan gaya industrial dengan shabby chic. Saya bisa bernafas lega karena impian saya nggak harus dikubur dalam-dalam. LOL.

Saya sudah bilang ke suami kalau nanti bagian ruang tamu akan lebih “berbunga-bunga”, dengan cover cushion, table runner dan gordyn bermotif bunga. Pokoknya saya mau ruang tamunya nanti lebih banyak floral patternnya. Namun untuk hiasan dinding, mungkin akan lebih banyak mengusung tema industrial. Industrial tapi vintage (tetep :D ). Hiasan dinding tak bisa lepas dari yang namanya jam dinding. Ya, jam dinding tak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi juga bisa sebagai pemanis ruangan. Di beberapa bagian rumah kami nanti, kami akan menempatan beberapa jam dinding yang terbuat dari kayu. Mengapa jam dinding kayu menjadi pilihan kami? Karena material dari kayu ini pasti akan sangat cocok dengan gaya rumah kami. Kami sudah melirik beberapa jam dinding kayu dari website MatahariMall.com. Berikut ini adalah sebagian dari pilihan kami:

Jam dinding kayu dengan motif Union Jack ini berhasil mencuri perhatian saya ketika pertama kali membuka websitenya. Dengan gaya shabby yang unik dan terkesan oldskool, pasti akan menciptakan suasana yang nyaman di dalam ruangan.


Kalau yang ini pilihan suami saya. Karena dia menyukai mobil-mobil american muscle, maka ketika melihat jam dinding kayu ini, dia menjadi tertarik. Menurutnya, jam dinding ini akan cocok ditaruh di dinding ruang kerjanya. Buat motivasi biar kebeli itu mobil. Ya ya ya.. Bolehlah.


Balik lagi ke Inggris. Kalau jam dinding ini sudah tentu pilihan saya. Warna putihnya memberikan kesan sederhana, dengan gambar big ben semakin menambah kesan vintage. Jam ini akan cocok dipajang di ruang keluarga.

Seperti itulah gambaran rumah impian kami. Semoga kami dapat segera mewujudkannya ^^. Sementara rumahnya belum jadi, bolehlah nyicil beli jamnya dulu di MatahariMall.com. Bellezas juga menyukai gaya shabby chic dan industrial seperti kami? Jangan lupa mampir ke MatahariMall.com untuk membeli beberapa pernak-pernik vintage di sana, karena pilihannya banyak dan bervariasi.

Adios!



You Might Also Like

4 komentar

Spread some loves :)